Ia yang merdeka:
tidak tunduk pada prasangka dari sesama, apalagi prasangkanya sendiri;
bebas dari harapan orang lain (betapapun itu mungkin menyakitkan mereka maupun dirinya sendiri);
menolak ambisi, kecemburuan, iri hati, ketamakan, dendam;
meyakini dan menghidupi cita-cinta-nya sendiri;
menyadari bahwa hidupnya telah penuh dan utuh, dan karenanya ia layak bersyukur.


***

Comments

Popular Posts