Refleksi dari kisah yang kudapat hari ini tentang seseorang:

Harinya dimulai dengan kesalahpahaman dengan seseorang, ketika ucapannya ditafsirkan berbeda (dan sayangnya, negatif) oleh seseorang itu. Karena hal itu, keadaan sempat menjadi kurang nyaman, tidak hanya untuk mereka berdua, tapi juga bagi grup di mana mereka bekerja bersama. Thank God, beranjak siang situasi kembali menjadi cair karena usaha dari semua orang dalam grup itu.

Tak lama berselang, ganti dirinya yang diliputi perasaan tidak menyenangkan karena orang yang berbeda: perasaan diremehkan, tak dianggap, yang timbul dari ingatan akan kata-kata yang pernah diucapkan orang itu kepadanya.

Menjelang sore, ia menerima sebuah gestur kecil sebentuk perhatian yang tak dinyana tapi bermakna dari seseorang yang lain lagi.

Dan di malam hari, salah seorang terdekatnya menyampaikan hal yang tidak disangka dan sungguh-sungguh mengagetkan, yang berarti sekurang-kurangnya satu hal: orang terdekat itu memandangnya sungguh berharga.

Tentang dihargai dan tidak dihargai, beberapa hari belakangan ia sendiri diliputi keinginan untuk menyampaikan apresiasi kepada seseorang yang lain lagi, semata karena ia merasa bahwa apresiasi itu perlu disampaikan dan didengar oleh orang lain tersebut, tanpa embel-embel lain.

Menarik bahwa aksi keluar diri (seperti mengapresiasi orang lain) dan aksi yang diterima dari luar diri (tidak dianggap oleh orang lain, atau sebaliknya justru dihargai) dapat saling menyeimbangkan, sebagaimana aksi-aksi dari luar diri itu sendiri pun saling menyeimbangkan.

Life is, indeed, full of surprises and like a roller coaster.


***


Comments

Popular Posts